Popular Post

Fenomena cabe-cabean dan kimcil

By : Unknown

Halo lare banyuwangi  


pie kabarmu ? tetep apik kan ? alhamdulilaah :)) . . .postingan iki isun ape bahas masalah kimcil dan cabe-cabean 

Mboh yo teko ndi asal mulane iso diarani KIMCIL dan CABE-CABEAN iku , tapi kata kata iku wes merebak ke masyarakat luas , terutama lare lare banyuwangi wes podo akeh seng ngerti kata kata kimcil dan cabe cabean , aneh seh yo aneh opo o kok iso di arani kimcil / cabe cabean iku . sakjane kimcil dan cabe cabean iku mirip cuman enek beberapa perbedaan tok 
 perbandingane kimcil dan cabe cabean iku jarene seh lebih rusak an cabe cabean . tapi menurut isun iku rusak kabeh hahaha~ 

Tapi artine  kimcil asli  iku sebutan gae gadis belia seng umur kiro kiro 15tahun lah (SMP) seng cenderung sok imut gedigu . tapi di tangan lare lare enom dadi diubah mindset e dadi gadi belia gampangan . kimcil iku ndue pasangan jenenge KONCIL . mboh teko ndi pisan iku kok iso onok KONCIL -_-

lek artiene cabe cabean  : Cewek Alay Bahan Ewean lek menurut isun seh jelas lebih parah cabe cabean , teko artine delok en dewe BAHAN EWEAN "Cabe-cabean bisa jga diartikan sebagai kimcil. Tapi Cabe-cabean lebih parah dari kimcil karena kimcil tidak semuanya alay. Sementara Cabe-cabean pasti alay"  ,Kata Konco Isun . cabe cabean yo ndue pasangan jenenge TERONG TERONGAN . nah kon . 

Lek masalah gaya/tampilan iku kimcil dan cabe cabean wes di tebak . pokok e lek arek wedok enom katek stelan warna warni Cth : Kaos Kuning , Celono Abang ,  Rambut Semiran , Gelang Warna Warni , Sepatu Slop , Wedak e Tebel . tapi sakjane model kimcil iku lebih modis timbang cabe cabean . model cabe cabean iku model ndeso banget -_-

iro pernah krungu istilah kimcil racing ? 

Iki seng diarani kimcil racing 


nah ngerti kan hahahahaha 

lek teko 4 gambar iki ndi seng menurutmu kimcil racing ? 

kimcil racing iku paling guayaaa pokok e , delok en ae tumpakane mesti SATRIA FU , lek gak matic seng di protoli 
lek kimcil racing goncengan deloken gambar 4 ndg nduwur iku sekali goncengan koyok pie ae , bokonge mencedit memburi , awak e rapet , sampek" iku dodone tepos -_- huh . kadang kadang isun yo gilo ndelok gedigu iku . yowes lah iku urusane lare lare jaman saiki  hahaha

semene aelah coretan tentang FENOMENA CABE CABEAN DAN KIMCIL 
lek misal ape nambahi silakan komen neng ngisor 
baaabaaaay :*

Tag : ,

Banyuwangi dan Gandrung

By : Unknown

Banyuwangi adalah kota yang terletak diujung Timur Pulau Jawa. Banyuwangi terkenal akan banyaknya kebudayaan yang sangat menarik, wisata-wisata yang terkenal hingga ke luar negeri, sumber daya alam yang melimpah, berbagai macam kuliner dengan cita rasa yang khas, dan masih banyak lagi yang menarik dari Kota tercinta Banyuwangi ( I LOVE BANYUWANGI). Kota ini menyimpan segudang kebudayaan yang sangat menarik untuk dipelajari dan dikunjungi. Salah satu kebudayaan yang terkenal adalah “ Gandrung”.
Gandrung merupakan tari tradisional Banyuwangi yang sangat terkenal. Gandrung adalah sebuah tarian yang awal mulanya dimainkan sebagai bentuk rasa syukur karena hasil panen yang melimpah. Tapi saat ini Gandrung telah dipertunjukan di acara pernikahan, khitanan, acara penyambutan tamu, acara resmi maupun acara tidak resmi.
Awal mula Gandrung adalah tarian yang dimainkan oleh lelaki yang didandani seperti perempuan dan pada saat menari diiringi oleh kendang. Gandrung wanita pertama adalah “Gandrung Semi” yang kemudian menjadi Seblang sekaligus memulai babak baru dengan ditarikannya Gandrung oleh wanita.
Pada mulanya Gandrung hanya dimainkan oleh orang-orang yang keturunan Gandrung. Tetapi, pada saat ini Gandrung sudah dimainkan oleh orang yang tidak keturunan Gandrung. Bahkan anak kecil pun sudah mulai mempelajarinya karena rasa cintanya kepada Banyuwangi ( I LOVE BANYUWANGI ).
Tujuan kelahiran Gandrung adalah untuk menyelamatkan rakyat yang telah dibantai oleh kompeni (VOC) dan membangun Banyuwangi yang porak-poranda. Pada akhirnya kompeni tertarik terhadap Gandrung. Mereka ikut menari bersama para Gandrung, hingga mereka tidak sadar telah meminum banyak alkohol dan akhirnya mabuk. Pada kesempatan itulah mereka memanfaatkan untuk menghancurkan kompeni dan merupakan kemenangan puncak rakyat Banyuwangi.
Busana yang dikenakan adalah baju yang terbuat dari kain beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen berwarna emas, serta manik-manik yang mengkilat. Bahu dan setengah bagian punggung dibiarkan terbuka. Ilat-ilatan yang dihias dengan manik-manik yang digantungkan dileher hingga setengan dada, sekaligus untuk hiasan bagian atas. Di bagian lengan dipasang kelat bahu yang biasanya berbentuk kupu-kupu, bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong dengan kain warna-warni sebagai hiasannya (biasanya berwarna merah putih) sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di leher. Gandrung menggunakan satu atau dua kipas sesuai dengan pertunjukan.
Kepala dipasangi mahkota yang disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena putra Bima berkepala manusia raksasa, berbadan ular menutupi kepala gandrung, dioberi ornamen berwarna perak dan bagian atas diberi ornamen bunga yang dinamakan mentul cundhuk atau yang lebih dikenal geter.
Penari Gandrung menggunakan kain batik dengan corak yang bermacam-macam. Tetapi, yang sering digunakan adalah batik khas Banyuwangi yaitu Batik Gajah Oling. Yaitu batik dengan corak tumbuhan dengan belalai gajah pada dasar kain putih. Dulu penari Gandrung tidak menggunakan kaos kaki, tetapi sekarang Gandrung mengenakan kaos kaki berwarna putih.
Gandrung diiringi musik gamelan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan Bali. Tari Gandrung kurang lengkap tanpa diringi oleh pemberi semangat ( pengudang ) atau yang lebih dikenal dengan panjak.
Tahap pertunjukan Gandrung yang asli ada 3, yaitu :
1. Jejer yaitu pembuka dalam sebuah pertunjukan. Jejer merupakan sempalan dari pertunjukan Gandrung Banyuwangi.
2. Maju yaitu penari Gandrung memberikan selendang pada tamu ( lelaki ) dengan gerakan yang menggoda. Itulah esensi dari tari Gndrung yaitu tergila-gila atau hawa nafsu.
3. Seblang Subuh yaitu penutup dari acara atau pertunjukan Gandrung. Biasanya menyanyikan lagu Seblang Lokento. Suasana pada saat ini mistis karena masih berhubungan dengan ritual seblang. Yaitu suatu ritual penyembuhan, penyucian, dan masih dilakukan ( meski jarang dijumpai ) oleh penari berusia lanjut. 
Gandrung masih terus berkembang pada saat ini. Meskipun dulu sempat menjadi pertentangan, karena pakaian yang digunakan terbuka dan gerakan yang menggoda yang menjadikan esensi dari tarian ini yang memancing hawa nafsu. Tetapi sekarang Gandrung merupakan icon Kota Banyuwangi yang sangat fenomenal dan terkenal hingga ke mancanegara ( I LOVE BANYUWANGI ). Bahkan sekarang mulai dari anak kecil yang belum sekolah bahkan yang TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa bahkan orang tua banyak yang mempelajari kebudayaan Gandrung.
Cara yang dapat dilakukan adalah awalnya kita mengajak untuk melihat kebudayaan Gandrung dan kemudian mempelajarinya. Lama-lama kita akan cinta sendiri kepada kebudayaan Gandrung dan tidak mau meninggalkannya. Kemudian kebudayaan Gandrung harus diajarkan kepada anak cucu agar kebudayaan Gandrung terus berkembang. Untuk mencapai tujuan tersebut langkah atau upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah sebagai berikut :
- Upaya Pemerintah :
o Memberikan dana terhadap sanggar tari yang ada di daerah Banyuwangi sehingga sanggar tari dapat berkembang dan menyebar luas dikalangan masyarakat,sehingga dapat menampung masyarakat yang ingin belajar.
o Mengadakan even tahunan tentang budaya Gandrung seperti acara “ Sewu Gandrung “ agar lebih terkenal hingga ke mancanegara.
- Upaya Dalam Pendidikan :
o Memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah terutama kepada siswa, bapak dan ibu guru, dan semua warga sekolah agar mempelajari dan mengembangkan kebudayaan seni tari Gandrung.
o Mewajibkan sekolah-sekolah diseluruh Kabupaten Banyuwangi untuk mengikutsertakan siswanya dalam ekstra kulikuler tari tradisional Banyuwangi terutama Gandrung.
o Memasukan seni tari Gandrung ke dalam salah satu mata pelajaran sekolah. Dengan demikian tari Gandrung dapat dilestarikan.

- Upaya Dalam masyarakat :
o Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kebudayaan Gandrung.
o Dalam acara perkawinan, khitanan, bahkan acara resmi maupun tidak resmi budaya Gandrung dapat dipelajari secara tidak langsung.
Agar kebudayaan Gandrung dapat dikenal oleh masyarakat luas kita dapat memperkenalkannya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang saat ini. Misalnya melalui sosial media (facebook, blog, twitter, dll ). Dalam mempelajari kebudayaan Gandrung agar tidak membosankan dapat kita aplikasikan dengan hal-hal baru. Misalnya kita dapat belajar melalui sosial media. Nah, itulah salah satu manfaat mengaplikasikan kebudayaan Gandrung dalam teknologi informasi dan komunikasi supaya minat seseorang dalam mempelajari Gandrung lebih antusias. Apalagi saat ini telah diadakan program pemerintah yang sangat mendukung yaitu telah dipasang 10.000 wifi di Kabupaten Banyuwangi “Banyuwangi Digital Society “.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gandrung_Banyuwangi
Tag : ,

Malam Minggu ne lare Banyuwangi

By : Unknown

Halo lare banyuwangi :*

ketemu maning ambi isun Mas banyu isun ape cerito masalah malem mingguan ne lare enom banyuwangi . iro enom kan ? lek sing tuwek dilarang moco hahah

ben malem minggu yo pasti lah jenenge uwong mulai seng enom sampek seng tuwek podo metu . yo gak ? . tapi enek beberapa uwong seng ra metu pas malem minggue . seng pacaran podo ngejak i pacare metu , tapi yo ngunu seng lanang kudu siap siap modal akeh hahaha . yo jenenge wong pacaran iku kudu bondo !!!
yo mosok pacarmu ape mbok jak pacaran nang THR (Pantai Boom) mojok-mojok golek tempat seng benerbener peteng dan jebreeeet iro melakukan sesuatu seng positif "Positif Hamil" -_-. percoyo gak percoyo ae seh arek pacaran saiki kaekan golek tempat seng peteng-petengan . meneh seng paling njancuki arek saiki nduwe slogan yaiku CINTA ITU TIDAK BUTA , TAPI CINTA ITU BUTUH TEMPAT GELAP lah lek wes koyok ngono pie cobak . hih hina !

bocoran ae seh tempat lare pacaran ndg banyuwangi  iku ndg pantai cacalan , GOR , kalibendo , dalan PKBR , Dermaga Cinta , dll pokok e seng peteng lan sepi uwong !!! tapi seng paling yo neng PANTAI BOOM (THR) iku paling full . arek seng ngejak pacaran ndg tempat ngunu iku yo arek gak bondo ! enek opo dipacari lek cuman CINTA SESAAT wihwih :| .  mendingan ae nyewo hotel iku bondo banget tapi njancuki banget hahah . tapi isun bersyukur banget . saiki pantai boom wes dikek i penerangan di manamana dadi meminimalisir lare enom mojok ! tapi yo jenenge ae lare enom nduwe seribu akal gae tetep mojok ndg pantai boom .malem mingguan seng apik lek ambi pacare iku yo nongkrong ndk cafe , restoran utowo mall ngunu , pacare ditukokno pangan kek . iku buru lanang joss!!! gak malah ngajak pacare ndg tempat seng hina banget ! halah yowes ra usah dibahas neh . marari duso byaen -_-

Asline ra malem mingguan iku yo gakpopo seh asal ra galau . percuma seng malem minggu ambek pacare lek  akhire tukaran ambi pacare , gara gara pacare ngecek hape .dan ternyata ndg hape pasangane enek sms mesra teko wedok lain .bubaar bubarrr iku ! fakta e yo meh 80% setiap malem mingguan sak durunge apel podo ngeresik i History HP , log phon , Chat dll

Yowes lah cukup semene sek coretan isun tentang malem minggu ne lare banyuwangi
semoga ae riko-riko iki iso merubah sifat hina di malem minggu !




Tag : ,

PAGLAK DAN KILING " BUDAYA AGRARIS SUKU OSING"

By : Unknown
                    

Halo lare banyuwangi

isun bakal ngekek i informasi tentang paglak dan kiling , cek !



Budaya agraris merupakan jati diri bangsa ini, sebuah takdir yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta untuk Indonesia. Kondisi alam yang subur dengan iklim tropis yang bersahabat menjadikan budaya agraris sebagai sebuah reaksi masyarakat terhadap alam lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keanekaragaman hayati yang dimiliki bangsa ini juga menjadikan sebuah nikmat yang dikaruniakan oleh Sang Khaliq kepada insan negeri ini. Maka tak heran jika negara kepulauan dengan bentang alam yang penuh nikmat ini dikenal sebagai negara agraris. Sebagai sebuah reaksi terhadap alam, masayarakat dengan budaya agraris menjadikan rutinitas kehidupan bertani sebagai kegiatan utama yang mewarnai kehidupannya. Sehingga kegiatan agraris sangat mempengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia, baik secara mental fact seperti sistem sosial, kepercayaan, maupun yang bersifat fisik arti fact salah satunya arsitektur.
b2ap3_thumbnail_dsc_0570.jpg

 Paglak dan Kiling di desa Kemiren

Seperti yang terlihat pada kehidupan masyarakat kita, salah satunya masyarakat suku Using di Banyuwangi. Masyarakat Using dikenal sebagai masyarakat agraris yang hingga kini masih menampakkan tradisi masa lalunya. Paglak dan Kiling merupakan salah satu warisan tradisi arsitektur agraris yang berkembang di kalangan masyarakat Using dalam melengkapi aktivitas bertani. Paglak merupakan sebuah gubuk sederhana dengan ketinggian 2 meter hingga 6 meter, terbuat dari bambu dengan atap daun kelapa yang dikepang atau dalam bentuk welitan. Paglak biasa didirikan oleh petani suku Using di tengah sawah diantara pematang sawah, fungsi utama paglak sebagai tempat istirahat petani dan juga sebagai sarana untuk mengawasi tanaman padi dari gangguan burung. Paglak yang memilki ketinggian lebih dari 2 meter itulah memudahkan para petani mengawasi burung-burung pemakan padi. Biasanya pemilik paglak menambahkan angklung sebagai sarana penghibur sambil mengawasi padinya, sehingga disebut angklung paglak. Angklung paglak ini  juga menjadi cikal bakal perkembangan kesenian angklung di Banyuwangi.
b2ap3_thumbnail_dsc_0221.jpg

Kiling

Selain Paglak petani Using juga biasa mendirikan kiling di tengah sawah mereka, diantara pematang sawah atau didirikan diatas pohon sehingga mendapatkan angin. Kiling adalah sebutan kincir angin dalam bahasa Using. Kiling juga menjadi ciri khas wilayah teritori masyrakat agraris Using. Ketinggian killing sekitar 4 meter hingga 10 meter yang terbuat dari bambu, kayu dan atau pohon pinang. Untuk membuat killing menjadi lebih tinggi, biasanya petani memanfaatkan pohon pinang sebagai tiang utamnya, sedangkan untuk ketinggian sedang memafaatkan bambu, kincir utamanya atau bambu untuk ukuran yang lebih kecil. Ciri khas Kiling adalah bambu yang dihiasi oleh serabut-serabut ijuk atau alang-alang yang menjadi hiasan kiling. Kiling berfungsi untuk mengusir burung yang mengganggu padi akibat bunyi kincir yang tertiup angin.
Kiling dan paglak adalah salah satu ekpresi arsitektural masyarakat agraris Using dalam merespon kondisi lingkungan alam sekitanya. Memanfaatkan material alam disekitar tanpa merusak dan mengekspansi alam tetapi menjadikan alam lingkungan sebagai satu kesatuan harmoni kehidupan, dalam bingkai alunan musik angklung paglak dan suara kiling. Sebuah kejujuran, dan kesederhanaan masyarakat agraris bangsa ini. Jauh sebelum teori SUSTAINABILITY (keberlanjutan, kesinambungan) dalam bidang lingkungan binaan dicetuskan oleh ilmuwan barat, bangsa kita sudah memiliki teknologi yang memperhatikan aspek ekologi, sosial dan budaya masyarakatnya, sehingga aktivitas manusia tidak hanya menekankan pada ekploitasi alam semata.
b2ap3_thumbnail_antarafoto-1290432047-.jpg
Angklung Paglak
BUDAYA OSING BANYUWANGI
BUDAYA BANYUWANGI

sumber: ilovebanyuwangi.blog

Tag : ,

Tentang Banyuwangi Festival

By : Unknown
Banyuwangi Festival, September-Oktober-November-Desember . Ragam Acara, Sejuta Pesona. Let's visit Banyuwangi!

Kata Pengantar Bupati

Setelah menyelenggarakan Banyuwangi Festival tahun 2012, semakin mengokohkan bahwa Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi unggulan yang berbeda dari Kabupaten/Kota lain di Provinsi Jawa Timur. Dengan semakin tersedia sarana dan prasarana yang cukup representatif (utility), sehingga membuat Kabupaten Banyuwangi menjadi daerah yang layak sebagai tujuan wisata dan tujuan investasi penanaman modal.
Dengan mempertahankan penyebaran informasi yang lebih luas tentang potensi Banyuwangi tersebut, Pemkab Banyuwangi selalu berinovasi untuk mengemas packing modul beberapa program sebagai image building Kabupaten Banyuwangi dengan harapan mendatangkan impact yang lebih besar bagi kemajuan daerah.
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi yang ke 242, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi akan mengelar kegiatan Banyuwangi Festival Tahun 2013 yang diproyeksikan sebagai sarana mempublikasikan dan mengenalkan Kabupaten Banyuwangi di kancah nasional, regional maupun internasional. Banyuwangi Festival Tahun 2013 diharapkan lebih mampu membangkitkan perhatian dan jendela dunia bagi Kabupaten Banyuwangi. Untuk itu event yang sangat bergengsi ini perlu direncanakan, ditata dan dilaksanakan secara profesional dan terintegrasi dengan melibatkan beberapa unsur masyarakat maupun sponsor. Hingga pada gilirannya nanti, tujuan penyelenggaraan Banyuwangi Festival Tahun 2013 dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Akhirnya dengan memohon ridho dari Alloh SWT, penyelenggaraan Banyuwangi Festival dapat terlaksana dengan baik, lancar, aman, dan sukses.
BUPATI BANYUWANGI
ttd
ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si

Latar Belakang

Perhelatan akbar yang ditampilkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Banyuwangi Festival 2012, semakin menancapkan predikat bahwa Kabupaten Banyuwangi menjadi“arah” baru di Provinsi Jawa Timur. Jika sebelumnya wilayah utara dan selatan Jatim yang mendominasi, kini giliran Banyuwangi. Bukan tanpa alasan karena Kabupaten dengan penduduk 1,65 juta jiwa ini ibarat koridor yang punya pusat pertumbuhan sangat utuh. Selain memiliki bandar udara, kawasan industri dan pelabuhan, Banyuwangi juga memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Dengan potensi garis pantai sepanjang 175 kilometer, PDRB hampir Rp 30 triliun dan pertumbuhan ekonomi hingga 7,22 persen di akhir 2012 menjadi pemacu untuk terus bergerak maju.Pembenahan disegala sektor juga lakukan oleh Pemkab Banyuwangi baik dari sisi pelayanan publik, pengentasan kemiskinan maupun penyiapan lahan wisata.
Dengan berbagai potensi tersebut, Pemkab Banyuwangi saat ini tengah berusaha sekuat tenaga untuk membangun sebuah brand image bahwa Banyuwangi sangat layak menjadi destinasi utama wisata internasional dan tujuan utama tempat investasi penanaman modal.Salah satu caranya adalah dengan mengemas sebuah packing modul beragam event yang dapat menarik perhatian mata dunia untuk fokus melihat Kabupaten Banyuwangi. Kemasan itu bertajuk BANYUWANGI FESTIVAL 2013.

Maksud dan Tujuan

Maksud diadakannya event Banyuwangi Festival sebagai sarana publikasi dan promosi (media campaign) Kabupaten Banyuwangi di kancah nasional, regional dan internasional, sehingga nama Kabupaten Banyuwangi bisa dikenal luas beserta segala potensinya dan menjadi daerah tujuan wisata maupun investasi dalam negeri (PMDN) serta investasi asing (PMA).
Tujuan diadakannya Banyuwangi Festival yaitu:
a. Promosi ecotourism Kabupaten Banyuwangi “The Sunrise Of Java”
b. Meningkatkan arus kunjungan wisatawan
c. Meningkatkan arus investasi
d. Brand Image Kabupaten Banyuwangi di kancah dunia.

Sumber : Banyuwangifest.com
Tag : ,

- Copyright © WOW! ISUN DEMEN BANYUWANGI -